RISALAH BENCANA BANJIR DAN KEHUTANAN

Perilaku hujan yang jatuh di atas lereng yang gundul akan yang berbeda-beda, hujan tersebut tidak tertangkap oleh tajuk maupun di tahan oleh lantainya, ataupun mengalir ke dalam sungai yang ditahan oleh kayu dan dedaunan yang jatuh dari pepohonan. tidak lebih dari setengah air hujantersebut akan menyerap ke dalam tanah seperti halnya dalam hutan, seperti telah dibuktikan dalam percobaan. hasil percobaan ini adalah bahwa sebagian air mencapai sungai dalam waktu yang sangat singkat, yang menjadi alasan mengapa banjir terjadi. tetapi pengaruh baik dari hutan terhadap banjir ini menjadi sangat penting halnya pada kondisi tutupan hutan melingkupi sebagian besar daerah aliran sungai. bahkan pda kondisi itupun banjir belum tentu dapat dicegah. lantai hutan, yang hanya terkait dengan air hujan yang jatuh dibandingkan dengan hutan yang lain, dapat mempengaruhi aliran air sapanjang aliran tersebuttidak menampung seluruh air yang jatuh. setelah lantai hutan jenuh menampung air tersebut, air hujan yang jatuh akan mengalir ke sungai secepat air yang mengalir air atas permukaan tanah yang gundul. itu merupakan pandangan awal Amerika terhadap hutan dan banjir
(sumber Gifford Pinchot, A primer for forestry, 1905)

apakah ada penelitian yang mengaitkan pengurangan jumlah air dengan berkurangnya tutupan lahan, atau peningkatan jumlah air sejalan dengan meningkatnya tutupan lahan ?
jawabannya hanya sedikit yang membuktikan hal tersebut
(sumber Bosch and Hewlett 1982)

banyak yang telah dipahami mengenai proses hidrologis dalam hutan di wilayah tangkapan dengan skala kecil. namun demikian , ada hal yang sangat diperlukan untuk memulai dan memperkuat  pemantauan eko-hidrologis dalam jangka panjang untuk penelitian lebih lanjut dalam peningkatan pemahaman interaksi dan pengaruh hutan terhadap aliran di musim kemarau dalam skala besar, mitigasi bencana, dan tangkapan serta penyerapan air di berbaga kondisi lingkungan, hal ini sejalan dalam rencana implementasi KTT bumi untuk pembangunan berkelanjutan (paragrap 27)
(sumber : Shiga Decleration om Forest and Water 2002)

Dalam sistem sungai, nbanjir merupakan cara alami bagi sistem tersebut untuk menyalurkan jumlah air yang berlebih pada hujan besar yang turun sewaktu-waktu. hal ini bukan merupakan masalah hingga manusia kemuadian memanfaatkan dataran alami banjir tersebut bagi kepentingannya serta melindungi dirinya dari banjir. kita lalu  mengadapi dilema yaitu : melindungi melawan bencana alam bagi kepentingan manusia yang memilih untuk tinggal dan dhidup di dataran banjir tersebut.
(Learning to live with rivers, Intitute of Civil Engineer, 2001)

Memompa air tanah merupakan salah satu penyebab penurunan permukaan lahan, yang berakibat pada banjir yang lebih dalam dan penimbunan air yang lebih panjang.
(sumber : Pramote Maiklad, 1999)

Apa yang diharapkan dari konservasi hutan dan tanah ?
Tindakan penghutanan (reboisasi) kembali di DAS di daerah pegunungan dan konservasi tanah yang ekstensif merupakan hal yang penting bagi para petani di daerah lereng, bila dilaksanakan dengan baik. namun demikian tindakan-tindakan tersebut memiliki potensi yang buruk bagi lembaga donor asing dan pemerintah pusat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut bila lembaga-lembaga tersebut berkeyakinan bahwa mereka dapat memecahkan masalah di seluruh dataran tersebut.
(sumber A.lauterburg, 1993)

Apakah Pengelolaan dataran limpasan banjir itu ?
Pengelolaan dataran limpasan banjir mengacu kepada seluruh tindakan masyarakat yang bertanggung jawab , berkelanjutan serta adil dalam mengelola wilayah terjadinya banjirdan berfungsi sebagai alat untuk mempertemukan kebutuhan sosial , ekonomi, sunmber daya alam dan ekologis. karena hal ini termasuk mengurangi bahaya dan penderitaan yang disebabkan oleh banjir, pengelolaan daratan limpasan banjir dan pengelolaan banjir terdiri dari sejumlah kegiatan yang serupa. Namun demikian , pengelolaan dataran limpasan banjir memahami secara eksplisit bahwa faktor yang lain seperti sosial, ekonomi, pengelolaan sumber daya alam, serta sifat ekologis harus dipertimbangkan dalam "mengelola" banjir.
(sumber : Mekong River Comission, 2001)

Dapatkah banjir dikendalikan ?
"pengendalian banjir" merupakan pernyataan umum,,, namun, tidak ada seorang pun yang dapat mengendalikan banjir; kita hanya dapat mengelola pengaruhnya yang merugikan.
(sumber : Mekong River Comission, 2001)

apakah tanggul juga dapat mengurangi dampak banjir ?
salah satu contoh tanggul yang berada di bangladesh, tanggul brahmaputra mengalirkan banjir  air sungai tersebut, mencegah sungai untuk meluap. namun demikian, pada tahun 1987, tanggul ini memberikan akibat yang serius bagi sisi kiri tanggul sungai tersebut. air menyebar dan membanjiri wilayah yang luas, dan erosi di tanggul kiri tersebut meningkat secara dramatis
(sumber : Hofer dan Meserli, 1997)

Adakah pengaruh positif dari banjir ?
jawabanya ada..
dalam suatu proses banjir yang normal di salah satu negara (bangladesh), lahan ladang diliputi oleh materi organik aluvial dan mengendap di lahan tersebut. banjir normal salah satu hal yang penting tanaman panen musim monsoon.
(sumber : Hofer dan Meserli, 1997)

Pengelolaan Dataran Limpasan Banjir Terpadu Sungai Mekong
Tindakan perencanaan tata guna lahan di tujukan untuk "menjauhkan manusia dari air banjir".
tindakan tata guna lahan di dataran limpasan banjir bertujuan untuk memastikan bahwa kerentanan suatu pemanfaatan lahan sejalan dengan bahaya banjir di daerah tersebut.
tindakan struktural ditujukan untuk "menjauhkan air banjir dari manusia"jenis stuktur yang dibangun mencakup dam yang dapat mengurangi besaran banjir, tanggul dan cekungan penahan banjir.
tindakan kesiapan akan bahaya banjir memahami bahwa seefektif apa pun jenis tindakan pengelolaan yang ada, banjir bersifat menghancurkan akan terjadi. tindakan tersebut mencakup prakiraan banjir, pemberitahuan ancaman banjir, dan peningkatan kesadartahuan akan banjir secara umum bagi masyarakat yang berpotensi terkena banjir. dalam sejumlah kasus, kesiapan  akan bahaya banjir serta tindakan gawat darurat dapat menjadi satu-satunya jenis pengelolaan yang layak dan memiliki justifikasi ekonomi,
tindakan gawat darurat banjir menangani kerusakan akibat banjir berskala besar melalui "tindakan yang membantu masyarakt untuk menghadapi banjir" pengelolaan tindakan gawat darurat dalam banjir, adalah proses yang biasanya mencakup kegiatan perencanaan, respon dan pelatihgan evakuasi, perencanaan akomodasi darat, pembersihan darat, penggantian pelayanan umum yang penting, dan tindakan-tindakan perbaikan sosial dan financial lainnya.
(sumber : Mekong River Comission, 2001)

Mengembalikan masa lalu
dimasa depan, rancangan drainase harus mengembalikan praktek rekayasa selama 200 tahun belakangan ini, penyimpanan (air) harus dimaksimalkan  dan penghubung harus di minimalkan. rancangan  drainase pasca modern harus meniru bentuk dan kinerja sistem drainase pra pemukiman
(sumber Hey :20010

lingkup kehutanan dalam mengurangi banjir
... cakupan hutan mengurangi parahnya banjir besar yang timbul dari curah hujan yang tinggi dan dalam waktu yang lama sangat terbatas.
(sumber: UK Forestry Commision,2002)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hutan Pantai Cianjur di Cabang Dinas Kehutanan Wilayah IV

Rehabilitasi Hutan dan Lahan di Cabang Dinas Kehutanan Wilayah IV Provinsi Jawa Barat